Rabu, 30 November 2011

BAB III


BAB III
METODELOGI PENELITIAN


3.1.                Tempat dan Waktu Penelitian
        a                 Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMP Islam Al-Barokah Kelas IX Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 – 2011 Alamat : Jalan Desa Kertawana Blok Kliwon Rw.05 Rt.03 Kecamatan Kalimanggis Kabupaten Kuningan Kode Pos 45594.
        b                 Waktu Penelitian
Proses penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat selesai dalam waktu kurang lebih 2 bulan, mulai dari bulan Januari sampai bulan Februari, dan mengacu pada pada kalender pendidikan.
      c                   Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian adalah kelas IX SMP Islam Al-Barokah Kertawana yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Adapun subjek penelitian ini dilakukan oleh 2 orang yaitu seorang guru matematika kelas IX (sebagai observer) dan dibantu seorang mahasiswa/peneliti.





3.2.                Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1.     Tahap Persiapan
              Hal – hal yang dilakukan pada tahap persiapan :
a.           Pengajuan proposal penelitian pada dosen pembimbing dan di sahkan olehnya
b.           Mengurus surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
c.           Memberikan tembusan kepada instansi terkait yaitu kepada Kepala SMP Islam Al-Barokah Kertawana – Kuninngan
d.          Mengadakan observasi ke SMP Islam Al-Barokah Kertawana khususnya kepada guru bidang studi matematika untuk mengetahui informasi mengenai proses belajar mengajar terutama pembelajaran matematika kelas IX
e.           Mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas. Yang dibicarakan dalam diskusi antara lain tentang pengertian dan urgensi penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru SMP, pendekatan Cooperative Learning  tipe Student Teams Achievement Division (STAD), topik (pokok bahasan) yang akan digunakan, kondisi kelas yang akan digunakan dalam penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian
f.            Berdasarkan hasil observasi, peneliti bersama guru menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan yang akan dilakukan antara lain terbagi dalam pertemuan awal yaitu penjelasan mekanisme pembelajaran selama penelitian dan melakukan tes awal (2 jam pelajaran), tiga siklus tindakan yaitu siklus I mengenai penyajian data (2 jam pelajaran), siklus ke II mengenai ukuran pemusatan data (2 jam pelajaran), siklus ke III mengenai ukuran pengukuran data (2 jam pelajaran), kemudian pertemuan terakhir (2 jam pelajaran).

3.2.2.     Pelaksanaan Tindakan
3.2.2.1.     Pertemuan Awal
Pada proses penelitian, tahap awal peneliti melakukan pertemuan pertama untuk menjelaskan teknis dan mekanisme pembelajaran kelompok selama penelitian berlangsung dan melakukan tes awal sebagai acuan untuk untuk penilaian individu serta penilaian kelompok.

3.2.2.2.     Siklus
PTK ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran metematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.                  Siklus I
Pada siklus I pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan pembelajaran kelompok tipe STAD. Penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dengan prosedur sebagai berikut :

a.        Perencanaan
Ø  Membuat hipotesis tindakan
Jika pembelajaran disertai dengan metode pembelajaran kelompok tipe STAD, pemahaman materi dan hasil belajar siswa akan meningkat”.
Ø  Menyusun skenario pembelajaran pada pertemuan ke-2 siklus I
Ø  Membuat lembar observasi, lembar perkembangan individu, dan lembar penilaian tim
Ø  Membuat sertifikat penghargaan
Ø  Menyusun tes formatif 1

b.        Pelaksanaan Tindakan
Ø  Metode pembelajaran pada pertemuan ke-2, siklus I dengan metode pembelajaran kelompok tipe STAD
Ø  Tindakan yang telah dirancang dilaksanakan oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX
Ø  Melaksanakan evaluasi tes formatif pada akhir siklus I

c.         Observasi
Ø  Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Ø  Observasi dilaksanakan oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX

d.        Refleksi
Ø  Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi tes formatif pada siklus I dianalisis.
Ø  Kelemahan – kelemahan atau kekurangan – kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II

2.                  Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, perencanaan pada siklus II mengupayakan sebuah metode pembelajaran agar siswa lebih aktif berkomunikasi dan menggali informasi melalui diskusi kelompok yang lebih terarah dan terpimpin. Penelitian tindakan kelas pada siklus II ini dengan prosedur sebagai berikut :
a.        Perencanaan
Ø  Membuat hipotesis tindakan
Jika pembelajaran disertai dengan metode diskusi terarah dan terpimpin, maka hasil belajar akan meningkat
Ø  Menyusun skenario pembelajaran pada pertemuan ke-3, siklus II
Ø  Membuat lembar observasi, lembar perkembangan individu, dan lembar penilaian tim
Ø  Membuat sertifikat penghargaan
Ø  Menyusun tes formatif 2



b.        Pelaksanaan Tindakan
Ø  Mengumumkan 3 kelompok terbaik hasil tes formatif pada siklus I, dengan memberikan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi
Ø  Proses pembelajaran pada pertemuan ke-3, siklus II dengan menggunakan metode diskusi terarah dan terpimpin pada masing-masing kelompok
Ø  Melaksanakan tindakan yang telah dirancang oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX
Ø  Melaksanakan evaluasi tes formatif pada akhir siklus II

c.         Observasi
Ø  Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Ø  Observasi dilaksanakan oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX

d.        Refleksi
Ø  Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi tes formatif pada siklus II dianalisis
Ø  Kelemahan – kelemahan atau kekurangan – kekurangan yang terjadi pada siklus II akan diperbaiki pada siklus III


3.                  Siklus III
Pada siklus III ini pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Perencanaan bertujuan agar siswa lebih aktif bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan termotivasi untuk memahami konsep materi yang akan disampaikan karena pembelajaran ini dilaksanakan dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan teman-teman kelompok yang lainnya dengan mendelegasikan perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjelaskan hasil diskusi kelompoknya. Dengan terlebih dahulu, materi tersebut dipecahkan bersama-sama dengan diskusi kelompok. Penelitian tindakan kelas pada siklus III ini dengan prosedur sebagai berikut :
a.        Perencanaan
Ø  Membuat hipotesis tindakan
Jika pembelajaran disertai dengan metode diskusi kelompok, kemudian hasil diskusi kelompok di presentasikan di depan kelas, maka akan meningkatkan hasil belajar siswa
Ø  Menyusun skenario pembelajaran pada pertemuan ke-4 siklus III
Ø  Membuat lembar observasi, lembar perkembangan individu, dan lembar penilaian tim
Ø  Membuat sertifikat penghargaan
Ø  Membuat soal tes formatif 3 sebagai bahan evaluasi



b.        Pelaksanaan Tindakan
Ø  Mengumumkan 3 kelompok terbaik hasil tes formatif pada siklus II, dengan memberikan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi
Ø  Proses pembelajaran pada pertemuan ke-4, siklus III  dengan menggunakan metode diskusi kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
Ø  Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas
Ø  Melaksanakan tindakan yang telah dirancang oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX
Ø  Melaksanakan evaluasi tes formatif pada akhir siklus III sebagai bahan evaluasi akkhir

c.         Observasi
Ø  Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Ø  Observasi dilaksanakan oleh peneliti dibantu dengan guru matematika kelas IX

d.        Refleksi
Ø  Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi tes formatif pada siklus III dianalisis, dan dijadikan sebagai evaluasi terakhir
Ø  Hasil observasi dan evaluasi tes formatif siklus III akan di umumkan pada pertemuan terakhir

3.2.2.3.     Pertemuan Akhir
Pada pertemuan akhir, peneliti mengumumkan hasil peningkatan belajar siswa setiap individu dan pengumuman 3 kelompok terbaik pada pembelajaran kelompok selama penelitian dengan memberikan sertifikat penghargaan sebagai apresiasi dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar meningkatkan belajar.
Pada pertemuan akhir ini peneliti membagikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kelompok tipe STAD.

3.3.            Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a.         Sumber Data Teoritik
Sumber data teoritik diperoleh dari buku-buku, artikel atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
b.        Sumber Data Empirik
Sumber data emprik diperoleh dari data yang diambil dari penelitian dan pengamatan langsung dilokasi penelitian, baik hasil observasi, tes evaluasi maupun angket.



3.4.            Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan valid, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a.         Observasi
Observasi dilakukan oleh guru matematika kelas IX dibantu peneliti. Observasi dilaksanakan setiap siklus pembelajaran untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa terhadap pembelajatan kelompok tipe STAD.
b.         Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan essay. Tes ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari konsep atau materi yang telah disampaikan.
c.         Angket
Peneliti akan menggunakan angket tertutup, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sesuai. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaan matematika dengan metode pembelajaran kelompok tipe STAD.

3.5.            Analisis Data
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan perhitungan persentase. Data diperoleh dari hasil observasi, hasil tes evaluasi siswa, serta hasil angket. Setelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan sebagai berikut:
1.         Data Hasil Observasi
Data hasil pengamatan (observasi) mengenai aktivitas dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dihitung dengan menjumlahkan kegiatan yang muncul dan untuk setiap kegiatan yang muncul tersebut dipresentasekan. Untuk menghitung presentasi tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
a.       Penilaian Aktivitas Siswa
Nilai
Keterangan
Skala Penilaian
Keterangan
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
39 – 57
20 – 38
1 – 19
Peningkatan aktivitas belajar baik
Peningkatan aktivitas belajar cukup
Peningkatan aktivitas belajar kurang

b.      Penilaian Aktivitas Kelompok / Tim
Rata-rata Aktivitas  Kelompok  =
Aktivitas  Kelompok (%) =

Analisis signifikasi dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs Test (Sign Test) dengan uji statistik nonparametris karena sampel data kurang dari 25 sampel.





2.         Data Hasil Tes
a.         Menurut Slavin (2009 : 160) Rekognisi Perhitungan Skor Perkembangan Individu sebagai berikut :
Tabel. 3.5 (a)
Skor Perkembangan Individu

Skor Tes
Nilai Perkembangan
Ket.
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
5
Gagal
10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal
10
Cukup
Skor awal sampai 10 poin diatasnya
20
Baik
Lebih dari 10 poin diatas skor awal
30
Sangat Baik
Nilai sempurna (tidak didasarkan skor awal)
30
Sangat Baik

b.        Nilai rata-rata tim
Keterangan :
         = Nilai Rata – rata Tim
     = Jumlah total skor tim
          = Banyaknya anggota tim



c.         Penghargaan Kelompok
v  Kelompok dengan rata-rata paling tinggi, sebagai kelompok Super Team
v  Kelompok dengan rata-rata tertinggi kedua, sebagai kelompok Great Team
v  Kelompok dengan rata-rata tertinggi ketiga, sebagai kelompok Good Team

Analisis signifikasi dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs Test (Sign Test) dengan uji statistik nonparametris karena sampel data kurang dari 25 sampel

3.         Data Hasil Angket
Dalam Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah STAIN Cirebon (2005 : 132)  bahwa persentase hasil angket siswa dihitung dengan menggunakan rumus :
P (%)  =
F   : Jumlah responden yang menjawab angket dalam bentuk alternatif
N  : Jumlah responden
P   : Jumlah jawaban yang diharapkan (Anas Sudijono, 1992 : 40)
100 % : Kostanta (Bilangan tetap)

Data angket yang telah terkumpul, dihitung, ditabulasikan, serta di persentasekan. Setelah di persentasekan kemudian di interpretasikan dalam kalimat.
Menurut Kuntjaraningrat (Suherman, 2000 : 6), klasifikasi perhitungan persentase dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel. 3.5 (b)
Klasifikasi interpretasi tiap kategori
Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Pada umumnya
100%
Seluruhnya

3.6.            Desain PTK
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dilakukan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research atau penelitian tindakan.
Konsep pokok penelitian tindakan model Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu; a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan  (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut :

                  

       
                                               
                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar