Rabu, 30 November 2011

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang Masalah
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, setiap lembaga pendidikan berusaha untuk meningkatkan dan memperbaiki komponen-komponen pendidikan; perbaikan kurikulum; sarana dan prasarana; pembiayaan; proses pembelajaran dan lain sebagainya. Perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran selalu diupayakan oleh pihak sekolah dan guru terhadap siswa dengan tujuan agar memperoleh lulusan yang baik dan tentunya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Oleh karena itu, peranan guru dalam menentukan metode pembelajaran yang baik sesuai dengan materi, kondisi psikologi peserta didik/siswa dan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai sangat mempengaruhi terhadap hasil pembelajaran.
Pelajaran matematika bagi sebagian kecil siswa merupakan mata pelajaran yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Namun bagi sebagian besar siswa, pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang amat sulit dan tidak menyenangkan, terlebih guru yang menyampaikan pelajaran matematika monoton, proses pembelajaran satu arah, guru sebagai pusat atau sumber ilmu, sedangkan siswa hanya diam, mendengarkan materi yang disampaikan guru dan menerimanya dengan begitu saja tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pandangan yang berbeda terhadap materi yang sedang dipelajari. Hal ini, akan memberikan kesan yang tidak baik terhadap mata pelajaran matematika, siswa akan beranggapan bahwa mempelajari matematika sangat sulit, tidak menyenangkan, bosan atau bahkan fobia terhadap pelajaran matematika. Banyak diantara siswa beranggapan bahwa untuk memperoleh nilai matematika yang cukup saja, mereka harus belajar ekstra keras, anggapan ini membuat mereka takut terhadap pelajaran matematika dan sekaligus malas untuk mempelajarinya.
Penerimaan, daya tangkap dan pemahaman materi dalam pembelajaran matematika yang di sampaikan guru kepada siswa sangat bervariatif, artinya penerimaan, daya tangkap dan pemahaman materi pelajaran matematika antara siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk bisa menemukan dan menerapkan metode pembelajaran matematika yang tepat dalam proses pembelajaran. Terlebih masih banyak siswa yang kesulitan dalam mempelajari matematika dan menyelesaikan soal-soal matematika.
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika ini boleh jadi ada kaitannya dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil penjajakan yang dilakukan Slamet (2006:13) menunjukkan bahwa umumnya proses pembelajaran matematika yang ditemui masih dilakukan secara konvensional, driil bahkan ceramah. Proses pembelajaran seperti ini hanya menekankan pada tuntutan pencapaian kurikulum ketimbang menggembangkan kemampuan belajar siswa.
Salah satu sekolah yang masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajarannya adalah SMP Islam Al-Barokah yang masih menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran matematika yang umumnya tidak disukai oleh siswa. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika di SMP Islam Al-Barokah ini belum dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika, terbukti dengan belum adanya kolaborasi antara guru dengan siswa sehingga kualitas pembelajaran masih rendah.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang hasil belajar serta ketuntasan belajarnya masih rendah karena belum maksimal metode pembelajaran yang digunakan.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang diprediksikan mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kelompok (Cooperative Learning). Karena model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Model pembelajaran kooperatif merupakan sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur, yakni saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi personal, keahlian bekerjasama dan proses belajar dimana siswa menghabiskan sebagian waktunya di kelas dengan bekerjasama antara 4 6 orang dalam satu kelompok, serta menerima pengakuan, reward berdasarkan kinerja akademis kelompoknya. Dalam Cooperative Learning terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan. Diantara berbagai model pembelajaran kelompok adalah Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang dipercaya dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dalam memecahkan masalah, bertukar informasi dan saling mendukung keberhasilan belajar individu maupun kelompoknya. Pembagian kelompok pada model pembelajaran ini didasarkan pada keheterogenan siswa, baik suku, hasil, jenis kelamin atau lainya.
Harapan seorang guru dalam pembelajaran matematika adalah bagaimana siswa dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran yang disampaikan guru secara tuntas, karena matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar (mayoritas) siswa. Kesulitan itu karena siswa bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikanya tetapi juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dipercaya dapat memberikan solusi terhadap problematika pembelajaran yang ada di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) karena model Student Teams Achievement Division (STAD) ini dapat memperhatikan keheterogenan siswa, dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dianggap cukup penting, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang upaya pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Statistik kelas IX di SMP Islam Al-Barokah.

1.2.            Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah :
            Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Islam Al-Barokah dan Metode pembelajaran guru matematika yang masih menggunakan model konvensional dalam pembelajaran di kelas.


1.2.1.   Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
       a.            Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa
      b.            Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
       c.            Metode yang digunakan bersifat konvensional
      d.            Pembelajaran matematika di kelas masih berjalan monoton
       e.            Rendahnya kualitas pembelajaran matematika
       f.            Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

1.2.2.   Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian skripsi ini adalah :
       a.            Pembelajaran matematika yang digunakan adalah pembelajaran kelompok (Cooperative Learning) tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang diterapkan oleh guru matematika kelas IX dan peneliti.
      b.            Bahasan materi pembelajaran adalah Statistik kelas IX SMP Islam Al-Barokah semester genap.
       c.            Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan siswa, dengan wilayah kajian penelitian tindakan kelas (PTK).
      d.            Hasil belajar yang dicapai meliputi dua (2) aspek yaitu :
Ø  Aspek Kognitif, yang dicapai dengan hasil tes formatif individu siswa
Ø  Aspek Afektif, yang dicapai dengan observasi aktivitas siswa dan hasil analisis angket

1.2.3.   Pertanyaan Penelitian
         a.          Apakah ada peningkatan aktivitas siswa secara signifikan dari siklus ke siklus, dengan diterapankannya model pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran Statistik kelas IX SMP Islam Al-Barokah?
        b.          Apakah ada peningkatan hasil belajar matematika siswa secara signifikan pada pokok bahasan Statistik  kelas IX SMP Islam Al-Barokah dengan menggunakan model pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?
         c.          Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?

1.3.            Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai bertikut :
         a.            Untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas siswa secara signifikan dari siklus ke siklus dengan diterapkannya pembelajaran kelompok tipe  Student Teams Achievement Division (STAD) pada bahasan materi Statistik  kelas IX SMP Islam Al-Barokah.
        b.            Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Islam Al-Barokah dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
         c.            Untuk mengetahui respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)


1.4.            Manfaat Penelitian
1.4.1.   Institusi Tempat Penelitian
       a.            Merupakan bagian dari partisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang bersangkutan
      b.            Memberikan masukan yang baik mengenai variasi metode pembelajaran matematika dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa

1.4.2.   Bagi Guru
           a          Memberikan pengetahuan kepada peneliti/guru tentang variasi pembelajaran matematika
        d.            Memberikan alternatif kepada guru untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kelompok (Cooperative Learning) tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
          b          Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas




1.4.3.   Bagi Siswa
           a          Dengan adanya variasi belajar matematika tersebut siswa dapat meningkatkan hasil belajar
          b          Menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi siswa dalam kegiatan belajar matematika di kelas
           c          Memberi motivasi belajar bagi siswa dalam mempelajari matematika khusus materi Statistik
          d          Siswa dapat meningkatkan penguasaan materi Statistik  melalui metode Student Teams Achievement Division (STAD)
           e          Menumbuhkan kerjasama dalam pemecahan masalah matematika
           f           Melatih bertanggungjawab terhadap penyelesaian masalah matematika
          g          Melatih interaksi interpersonal

1.5.            Kerangka Pemikiran
            Pembelajaran pada dasarnya upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar karena tujuan pembelajaran adalah terwujudnya definisi dan efektivitas belajar yang dilakukan peserta didik. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh tiga komponen pembelajaran yaitu siswa, materi pembelajaran dan guru. Ketiganya memiliki peran tersendiri yang tidak dapat diabaikan.  Penguasaan materi, penerapan model pembelajaran dengan strategi yang tepat merupakan suatu keharusan bagi seorang guru, terutama guru matematika (Alkrismanto, 2003:1).
            Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru akan menemukan perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan gender, suku, agama, hasil, dan lain-lain. Dari keheterogrenan tersebut maka seorang guru dituntut untuk dapat menguasai kelas sehingga siswa dapat aktif, tidak merasa jenuh dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep, berfikir kritis, memotivasi siswa, berdiskusi, bekerja sama, interaksi interpersonal, dan membantu teman. Dalam model ini siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.
            Dengan keunggulan yang dimiliki model pembelajaran ini akan sangat tepat jika model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas, terutama pada mata pelajaran matematika yang membutuhkan pemahaman konsep dan kurang diminati siswa. 
Dalam metode Student Teams Achievement Division (STAD) maka seorang siswa akan memiliki rasa tanggungjawab dan terlibat langsung dalam memecahkan masalah matematika pada proses pembelajarannya, sehingga dengan keterlibatan ini, materi yang dibahas akan difahami dan dalam penyelesaiannya akan terasa mudah karena diselesaikan dengan belajar kelompok. Hal ini, akan membuat siswa termotivasi untuk meningkatkan belajar matematika dengan rasa menyenangkan.
Keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran kelompok akan mendorong siswa untuk memiliki rasa tanggungjawab dan keterbukaan menyampaikan pendapatnya dalam pemecahan masalah matematika, sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman materi dengan cara menemukan solusi pemecahan masalah matematika dengan belajar kelompok.
Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat di gambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut :

Kondisi Awal
Guru belum melaksanakan pembelajaran Cooperatif Learning model STAD
Siswa kelas IX dalam penguasaan materi Statistik  masih Rendah
Tindakan yang dilakukan
Guru melaksanakan pembelajaran Cooperatif Learning model STAD
Siklus I
Melaksanakan pembelajaran Cooperatif Learning model STAD pada kelas IX

Siklus II
Melaksanakan pembelajaran Cooperatif Learning model STAD pada kelas IX


Kondisi Akhir yang diharapkan
Dugaan bahwa Cooperatif Learning model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa


Hipotesis
Melalui metode Cooperatif Learning model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa

 















Gambar 1.5
Diagram Kerangaka Berpikir





1.6.            Hipotesis Tindakan
Rumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut.
a.            Dengan menggunakan model pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara signifikan pada pokok bahasan Statistik.
b.           Dengan menggunakan model pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan pada pokok bahasan Statistik.
c.            Adanya respon positif dengan diterapkannya pembelajaran kelompok tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pokok bahasan Statistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar